Metode Pengambilan Keputusan Dengan Teknik VIKOR

Posted by Pengen Online Aja Sih on 6:59 AM

Vikor merupakan metode analisis pengambilan keputusan dengan multi atribut decision making yang dikembangkan oleh Serafim Opricovic untuk memecahkan permasalahan keputusan dengan kriteria yang saing bertentangan dan dari unit yang berbeda, dengan asumsi bahwa kompromi dapat diterima sebagai resolusi dari konflik yang ada. Pengambil keputusan menginginkan solusi yang mendekati ideal dan setiap alternatif dievaluasi sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Vikor melakukan perangkingan terhadap alternatif dan menentukan solusi yang mendekati solusi kompromi ideal.

Permasalahan MADM dinyatakan sebagai berikut : Tentukan solusi terbaik pada multi atribut dari sejumlah J alternatif A1, A2,..., AJ, kemudian evaluasi berdasarkan sejumlah n fungsi kriteria. Data input berupa matriks keputusan (kinerja) fij, dimana fij merupakan nilai dari fungsi kriteria ke-i untuk setiap alternatif Aj.

Langkah-langkah penyelesaiaan MADM menggunakan VIKOR :
1.         Tentukan nilai terbaik fi* dan nilai terburuk fi-untuk semua fungsi kriteria, i= 1,2,..,n;
Jika fungsi kriteria ke-i berupa kriteria keuntungan (benefit) maka,
fi* = max(fij, j=1,...,J), dan fi-=min(fijj = 1,...,J),
sedangkan jika kriteria ke-i merupakan fungsi kriteria cost, maka,
fi*=min(fij, j=1,...J),  dan fi-=max(fij, j=1,...,J).
2.         Hitung nilai-nilai Sj dan Rj, j=1,2,...J, dimana
dimana wi merupakan bobot kriteria, yang menunjukkan tingkat kepentingan relatif suatu kriteria berdasarkan penilaian pengambil keputusan.
3.         Hitung nilai Qj, j=1,2,..., J, dengan persamaan
Dimana,
S*      = min Sj untuk j=1,...,J;                       S-         = max Sj untuk j=1,...,J
R*     = min Rj untuk j=1,...,J;                      R-         = max Rj untuk j=1,...,J
v        = bobot strategi dari kriteria mayoritas atau utilitas kelompok maksimum, dalam hal ini
              v = 0.5

4.    Lakukan perangkingan alternatif, urutkan berdasarkan nilai minimum dari S,R dan Q, dimana hasilnya akan membentuk tiga daftar rangking.
5.         Usulkan sebagai solusi kompromi alternatif A(1) yang memiliki rangking terbaik dengan mengukur Q (minimum) sehingga memenuhi dua kondisi sebagai berikut
C1 : "Keuntungan yang dapat diterima – Acceptable Advantage" dimana Q(A(2)) – Q(A(1)) ³ DQ, dimana A(2) merupakan alternatif dengan posisi rangking kedua dari Q; DQ=1/(J - 1), dimana J adalah jumlah alternatif

C2 : "Acceptable Stability in decision making",  dimana aternatif A(1) juga harus menjadi rangking terbaik oleh S dan/atau R. Solusi kompromi ini tetap dengan proses pengambilan keputusan yang akan menjadi :
o   "Voting by majority rule" (saat v > 0.5) atau
o   "by consensus" dimana v » 0.5 atau
o   "with veto" untuk  v < 0.5.
Jika salah satu kondisi tidak terpenuhi, maka sejumlah solusi kompromi diusulkan yang terdiri atas :
o   Alternatif A(1) dan A(2) jika hanya kondisi C2 tidak terpenuhi atau

o   Alternatif A(1),A(2),..,A(M) jika kondisi C1 tidak terpenuhi; dimana A(M) ditentukan dari relasi Q(A(M)) – Q(A(1)) < DQ untuk M Maksimum (posisi alternatif ini berada pada kondisi yang saling berdekatan). Alternatif terbaik yang dirangking oleh Q adalah aletrnatif dengan nilai Q minimum


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 6:59 AM

0 komentar:

Post a Comment

CB